Sekretaris Tim Nasional (Timnas) Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (PPHKI), Andy N. Sommeng mengatakan, berdasarkan laporan Business Software Aliance (BSA) dan International Data Corporation (IDC) dalam “Anual Global Software Pirace Study” 2007, Indonesia adalah negara terbesar ke-12 di dunia tingkat pembajakan software.
Tingkat pembajakan di negara ini mencapai 84%, dan angka ini setara dengan kerugian sebesar US$411 juta di sektor piranti lunak.
“ini berdasarkan laporan BSA dan IDC dalam Anual Global Software Pirace Study 2007, tingkat pembajakan software, Indonesia urutan ke 12″ katanya pada acara Kampanye Nasional HKI, di Medan, Selasa.
Ia menambahkan, sejak 1 Februari hingga 30 Juni 2009 menggelar Kampanye Nasional HKI anti penggunaan software ilegal. Kampanye tersebut diluncurkan mengingat praktek pembajakan software sudah sangat memperihatinkan.
Andy mengatakan, target utama kempanye ini adalah membantu perusahaan atau industri nasional agar menyadari bahwa membeli software asli adalah infestasi yang sangat terjangkau.
“Perusahaan seharusnya menyadari bahwa industri software telah sangat banyak memberikan dukungan dalam proses bisnis, dan meningkatkan efisiensi kerja, karena itu sudah saatnya industri nasional menggunakan software legal,” katanya lagi.
Ditambahkannya, diantara kampanye tersebut adalah “Get Legal for Less” atau software legal tidak mahal dan menguntungkan, dijelaskannya, dalam program ini pemerintah menggandeng sejumlah industri software untuk memberikan diskon atau harga khusus selama masa kampanye software tersebut.
“Diskon ini memberikan piranti lunak legal sesuai dengan kebutuhan hemat biaya, selain itu melalui kampanye ini pemerintah juga ingin memastikan bahwa kekayaan intelektual industri software harus dilindungi dan memiliki ruang untuk berkembang,” katanya. (I01MOS/R02MOS)
www.antarasumut.com
http://www.detikinet.com/read/2009/05/12/122601/1130066/399/georgia-raja-pembajakan-software-dunia
0 komentar:
Posting Komentar